Pemerintah Indonesia telah mengkonfirmasi dengan menyajikan dua opsi vaksin swasta yang dimana vaksin secara mandiri ini akan dikenakan biaya, adapun kedua vaksin tersebut ialah Indovac dan Inavac. Kedua vaksin ini bukan hanya simbol kebanggaan domestik, tetapi juga telah mendapatkan zelot BPOM RI dan memegang sertifikasi halal yang kuat.
Penting untuk memahami bahwa keterjangkauan harga vaksin tidak lagi hanya menjadi wacana, melainkan sebuah realitas yang diusung oleh PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dan PT Bio Farma. Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman, menegaskan bahwa harga vaksin Inavac tidak akan melampaui Rp 250 ribu. Angka ini sejalan dengan tarif Indovac yang digarap oleh PT Bio Farma.
Sedangkan, menurut sekretaris Perusahaan PT Bio Farma, Iwan Setiawan, menggambarkan bahwa vaksinasi berbayar dapat diterapkan sebagai langkah awal atau penguatan (booster) pasca enam bulan. Keberagaman layanan vaksinasi COVID-19 dapat ditemukan di berbagai fasilitas, mulai dari BUMN Holding Farmasi hingga Kimia Farma Klinik Diagnostik. Di fasilitas Bio Farma Group, tarif layanan vaksinasi berkisar antara Rp 200 hingga 250 ribu per suntikan, menyesuaikan dengan faskes penyedia layanan Indovac.
Dengan harga vaksin Indovac dan Inovac yang terbilang cukup terjangkau, diharapkan masyarakat kini dapat dengan mudah mengakses program berbayar atau mandiri, rencananya, saat ini akan disediakan sekitar 3 juta dosis vaksin COVID-19 dan akan terus bertambah jika ada permintaan tambahan.