MENTAL HEALTH
Meta, perusahaan di balik Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengumumkan langkah terbarunya dalam melindungi para pengguna khususnya remaja di platformnya. Sebuah pernyataan di blog resmi Meta mengungkapkan bahwa mereka kini secara ketat menyaring konten yang dianggap merugikan bagi kesehatan mental remaja.
Isu-isu sensitif seperti self-harm, bunuh diri, gangguan makan, dan konten yang melibatkan barang terlarang atau kebugaran tubuh akan secara tegas akan dihapus dari feed dan Stories jaringan meta seperti facebook dan instagram.
Namun, yang membuat tindakan ini semakin mencolok adalah fakta bahwa remaja tidak hanya akan diblokir dari konten sensitif yang dibagikan oleh akun tidak dikenal, tetapi juga dari postingan feed dan stories dari teman-teman mereka sendiri. Bahkan jika berasal dari fitur lingkaran terdekat, konten yang dianggap merugikan akan disembunyikan. Ini akan menciptakan suatu paradoks di mana teman-teman dapat menjadi pelaku, bukan hanya penonton, dari paparan berpotensi berbahaya.
Untuk mengatasi masalah ini, Meta menciptakan solusi yang unik. Saat pengguna remaja mencari konten sensitif, mereka akan diarahkan untuk berkomunikasi dengan teman atau berkonsultasi dengan organisasi ahli seperti National Alliance on Mental Illness. Pendekatan ini menciptakan jaringan dukungan yang lebih luas, memberikan bantuan bukan hanya dalam menyaring konten, tetapi juga dalam menyediakan panduan yang positif untuk remaja.
Langkah-langkah terbaik dari Meta tidak hanya berhenti pada penyaringan konten. Dalam beberapa minggu mendatang, Meta berencana untuk memblokir semua pengguna aplikasinya dari mencari sejumlah frasa yang lebih luas yang secara inheren melanggar aturan Meta. Hal ini menciptakan lapisan keamanan tambahan, memperkuat upaya mereka untuk menciptakan pengalaman digital yang lebih aman.
Selain itu, Meta juga menggencarkan notifikasi kepada remaja untuk memperbarui pengaturan privasi mereka dengan satu ketukan. Pengaturan yang direkomendasikan oleh Meta akan memberikan lebih banyak privasi di Facebook dan Instagram, membatasi tanda, menyebutkan, atau repost konten mereka hanya kepada pengikut yang disetujui. Ini adalah langkah serius untuk menciptakan lingkungan online yang lebih bersahabat dan terkendali bagi para remaja.
